BATAMNEWS.CO.ID, Batam – Rektor Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam, Prof Dr Nasaruddin Harahap, S.U menyampaikan, seorang sarjana harus mencerminkan intelektualitasnya di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, menjadi seorang sarjana merupakan kebanggaan tersendiri.
“Harus membantu masyarakat bila ada masalah, tapi jangan justru memperkeruh keadaan,” kata Nasruddin di hadapan 609 wisudawan/ti berkaitan dengan Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana Universitas Riau Kepulauan Batam, Selasa, (11/10/2016) di Auditorium UNRIKA, Batam.
Ia mengingatkan agar para sarjana lulusan Unrika menjaga nama baik almamater dan berbakti kepada masyarakat, karena itu merupakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Ada suka dan dukanya selama menjadi mahasiswa. Suka, senang dan gembira karena telah berhasil meraih gelar sarjana yang tidak mudah. Kuliah yang meletihkan, kadang waktu untuk bergaul dengan teman-teman di luar terganggu, ada pula yang terpaksa meninggalkan tempat kerja.
Sekretaris Kopertis Wilayah X Dr.Hanafi MS mengatakan, pihak universitas harus meningkatkan mutu tenaga pengajar di perguruan tinggi dengan cara tenaga-tenaga dosen gelar doktor (S3) jika dikaitkan dengan akan dibuka program Magister.
“Gelar Sarjana Strata 1 (S1 ) tidak boleh lagi mengajar untuk S1,” kata Hanafi.
Jadi, tenaga pengajar S1 harus memiliki gelar Magister (S2), dan tenaga pengajar untuk S2 harus bergelar Doktor (S3).
Selain itu, tenaga pengajar wajib melaksanakan Tri Dharma Peguruan Tinggi terdiri dari 3 poin yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat.
Hanafi mengingatkan agar tiga poin tersebut dilakukan di tengah masyarakat.
Ketua Yayasan Universitas Riau Kepulauan Batam, Dr.H. Amarullah Nasution, MBA menjelaskan, bahwa Unrika merupakan perguruan tinggi tertua di Batam dan telah mencetak anak bangsa yang berprestasi serta menduduki jabatan-jabatan penting baik di pemerintahan maupun di perusahaan-perusahaan swasta.
Oleh sebab itu, peran Unrika dalam meningkatkan manusia seutuhnya atau dengan kata lain mencetak sumber daya manusia (SDM) yang handal. Jadi wajar bila orang tua mahasiswa yang bakal di wisuda rela mengorbankan apa saja demi anaknya.
Pendidikan merupakan hal sangat pokok untuk meraih hidup sejahtera, sebab tanpa pendidikan akan sangat sulit menggapai cita-cita itu. Dalam hidup manusia ada empat hal yaitu ilmu pengetahun, usaha, dan doa. Bila ketiga hal itu telah dilakukan, dan belum berhasil, maka disebut “nasib”. Tapi bila salah satu dari ketga hal tadi tidak ada, maka jangan terlalu cepat mengatakan “nasib”.
Untuk meningkatkan kemampuan dosen yang rata-rata telah Magister atau Strata 2, pihak Universitas mengirim dosen-dosen untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang lebih tinggi yakni Doktor.
Lebih dari sepuluh dosen dikirim ke universitas baik di dalam negeri maupun di luar negeri untuk melanjutkan pendidikan mereka agar meraih gelar S3 (Doktor). “Ada yang dibiayai Dikti (pemerintah) ada yang dibiayai pihak Universitas. Kini ada 14 program studi di Unrika, dan untuk FKIP dan Fakultas Ekonomi terakreditas B. Untuk fakultas Hukum dan FISIPOL diharapkan juga akreditas B dalam waktu dekat ini.
Secara kumulatif, pada wisuda ke XIX tahun 2016 ini Unrika telah menamatkan 6.164 alumni dari masing-masing program studi, dan wisudawan wisudawati yang mendapat predikat terbaik (Cam Laude) dan mampu menyelesaikan kuliah selama 4 (empat ) tahun yakni, Charolina Manullang dengan IPK 3,75 dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Lina Setyaningsih dengan IPK 3,58 F Program Studi Teknik Industri, Ahmad Ahmad Jaini dengan IPK 3,86 dari Jurusan Teknik Elektro, Fietry Nidiad dengan IPK 3,62 dari Jurusan Teknik Mesin, Mulyati dengan IPK 3,29 dari Program Studi Teknik Sipil, Danang Setiono dengan IPK 3,54 dari Teknk Arsitektur.
Michael Elya Silalahi dengan IPK 3,59 dari Jurusan Ilmu Hukum, dan dari Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Pemerintahan atas nama Indrawati dengan IPK 3,66, sedangkan yang paling tinggi IPK 3,93 diraih Maya Yosephina dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikn, Program Studi Sejarah.
“Saya ingin melanjutkan menjadi guru, dan sejarah menjadi pilihanku,” kata Yosephine.
[is/rum]
Sumber : http://batamnews.co.id/berita-16947–unrika-wisuda-609-mahasiswa-ini-daftar-peraih-ipk-tertinggi.html