Mahasiswa dan gerakannya sudah lama menjadi pokok bahasan dalam berbagai kesempatan pada hampir sepanjang tahun. Begitu banyaknya forum-forum diskusi yang diadakan, telah menghasilkan pula berbagai tulisan, makalah, maupun buku-buku yang diterbitkan tentang hakikat, peranan, dan kepentingan gerakan mahasiswa dalam pergulatan politik di Indonesia. Bahkan, gerakan mahasiswa seakan tak pernah absen dalam menanggapi setiap upaya depolitisasi yang dilakukan pemerintah/penguasa.
Kehadiran mahasiswa sebagai perpanjangan aspirasi rakyat memang amat dibutuhkan sebagai upaya pemberdayaan kesadaran politik rakyat dan advokasi atas konflik-konflik yang terjadi. Secara umum, gerakan advokasi yang dilakukan lebih ditujukan pada upaya penguatan posisi tawar rakyat maupun tuntutan-tuntutan atas konflik yang terjadi menjadi lebih signifikan. Dalam peran yang itu, motivasi gerakan mahasiswa lebih banyak mengacu pada panggilan nurani atas kepeduliannya terhadap lingkungannya serta agar dapat berbuat lebih banyak bagi perbaikan kualitas hidup bangsa. Segala ragam bentuk gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa lebih merupakan kerangka koreksi/kontrol atas perilaku-perilaku politik (penguasa) yang dirasakan telah mengalami distorsi dan meninggalkan jauh komitmen awalnya dalam melakukan serangkaian perbaikan bagi kesejahteraan hidup rakyat.
Kampus sebagai tempat lahirnya para aktivis, intelektual, dan pempimpin masa depan telah memberikan perannya yang strategis di tengah masyarakat. Namun, seiring dengan berjalannya waktu peran mahasiswa dilemahkan oleh sistem yang terjadi di kampusnya sendiri, pengrusak moral, anarkisme, dan kurangnya eksistensi mahasiswa menjadi simbol yang ada pada mahasiswa saat ini. Keadaan itu tak dapat dinafikan dari dunia kampus, yang teridri dari berbagai golongan, budaya dan elemen masyarakat. Mengedepankan pendididkan sains dan teknlogi merupakan ciri yang ada pada perguruan tinggi swasta maupun negeri yang ada pada saat ini. Ketimpangan pun terjadi ketika kecerdasan intelektual tidak didukung dengan kecerdasan emosional dan spiritual yang memadai.
Melalui dasar pemikiran ini, Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam memiliki kepedulian untuk mengembalikan marwah/jatidiri mahasiswa sebagai Agent of Change dalam sistem pemerintahan untuk menyoroti permasalahan yang ada dinegeri ini dengan mengajak mahasiswa berorasi didepan publik dengan menyampaikan aspirasinya. Kegiatan ini dikemas sedemikian rupa dalam konteks intelektual individu secara kompetisi.
Menurut Sekretaris panitia, Yustinus Farid Setyobudi, S,IP,MPA yang didampingi oleh Ketua Panitia, Firdaus Hamta,SE,M.Si “Kegiatan ini guna menciptakan kultur mahasiswa yang intelektual, kritis, dan peduli terhadap perkembangan pemerintahan di Indonesia; membangun kesadaran mahasiswa tentang pentingnya peran mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; meningkatkan wawasan dan intelektual mahasiswa; meningkatkan ketrampilan mahasiswa untuk berbicara didepan publik.” Tema orasi yang bisa di bawakan oleh peserta adalah tentang korupsi, perburuhan/ketenagakerjaan, ekonomi kerakyatan, konsistensi (pengendalian harga oleh pemerintah), dan good governance.
Adapun rangkaian kegiatan yang akan memperebutkan hadiah sebesar 6,5 juta ini, adalah pendaftaran dimulai tanggal 9 – 14 Desember 2013, dengan syarat peserta merupakan mahasiswa aktif perguruan tinggi di Kota Batam yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat yang berwenang di perguruan tinggi tersebut dan usia maksimal 28 tahun. Sedangkan untuk seleksi dilaksanakan tanggal 16 – 20 Desember 2013 dan final dilaksanakan tanggal 21 Desember 2013. Untuk pendaftaran bisa langsung datang ke kampus Unrika Batam atau menghubungi Firdaus Hamta (085668411811), Yustinus Farid S (08125247318), Nico (085668273836).
Sementara itu menurut Ade P. Nasution, SE, M.Si, selaku Wakil Rektor I dan sekaligus pembina dalam kegiatan ini, mengharapkan mahasiswa yang ada di Kota Batam dapat berpartisipasi dalam lomba orasi. ”Diharapkan sebagai mahasiswa yang merupakan Agent of Change dan kontrol sosial dalam sistem pemerintahan mampu berpartisipasi dalam lomba ini, selain hadiah yang menggiurkan, ini merupakan ajang mencari bakat dan uji kemampuan intelektual mahasiswa di Kota Batam.”