Notowinarto dan Lani Puspita
Dosen Tetap Prodi Pendidikan Biologi – FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam
ABSTRACT
Penelitian ini merupakan studi pendahuluan untuk dapat menduga pemanfaatan atau eksploitasi sumberdaya ikan teri dengan alat tangkap pukat di perairan Galang. Pengamatan dan pengambilan koleksi data dilakukan selama 8 bulan, sejak bulan September 2010 sampai dengan April 2011, di 5 sentra lokasi tempat penampungan ikan (TPI) dan pengolahan ikan teri (TPI) di desa Air Lingka Kecamatan Galang, berupa data perkiraan setiap hasil tangkap (kg, kondisi basah atau belum diolah menjadi teri kering).Analisis data menggunakan program olah data Excell ver 2007 dan Minitab ver 14. Ikan Teri Kecil (Stolephorus indicusi) 270,83 kg; Ikan Teri Halus 173,33 kg (Stolephorus spp), Ikan Teri Sedang (Stolephorus hoterolobus) 250 kg, dan Ikan Teri Besar (Stolephorus buccaneri) 186,67 kg.
Secara data bahwa aktivitas kegiatan tangkap ikan teri di perairan kepulauan kawasan Galang menunjukkan tingkat eksploitasi mencapai 78% atau dengan tingkatan skala kekerapan sedang yang berarti bahwa tingkat pemulihan masih memiliki sisa nilai bersih hasil tangkap sehingga secara bioreproduksi mampu segera pulih.
Pendahuluan
Ikan teri (Stolephorus spp) atau ikan bilis adalah salah satu jenis ikan yang populer di kalangan penduduk Indonesia. Ukuran panjang tubuh 6 – 9 cm, tergolong jenis ikan bersifat pelagik kecil yang hidup secara bergerombol pada kawasan perairan dangkal maupun dalam dengan tingkat kadar garam (salinitas) rendah antara 10-15 per-mil (Hardenberg, 1934 dalam Effendie, 2002). Teri (Stolephorus spp) terdapat diseluruh perairan pantai di Indonesia dijumpai ± 12 jenis (Pottler and Nurhakim, 2003). Secara biologi reproduksi ikan teri dapat memijah sepanjang tahun dan makanan utama adalah berbagai jenis plankton (Nontji, 1993 dalam Mulyani, S., 2004).