Kegiatan Survey Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Mini Survey Pemantauan Usia Subur (PUS) tahun 2013 di Kabupaten Karimun telah dilaksanakan pada tanggal 22 hingga 29 Agustus 2013. Survey ini dilaksanakan atas kerjasama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Kepulauan Riau dengan Pusat Studi Kependudukan Universitas Riau Kepulauan (PSK-UNRIKA). Survei ini dilakukan guna memperoleh informasi mengenai keberhasilan program Pembangunan Kependudukan dan KB dilihat dari sasaran kinerja sesuai yang tercantum dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasiona (RPJMN) 2010–2014. Selain itu, survei ini juga bertujuan untuk mengetahui pencapaian peserta KB aktif menurut karakteristik latar belakang pasangan usia subur di setiap propinsi.
Menurut Diah Ayu Pratiwi,S.IP,M.Si selaku ketua Pusat Studi Kependudukan UNRIKA Batam, Survey yang dilaksanakan di Kepulauan Riau dimana propinsi ini terdiri dari 8 Kabupaten/Kota. Untuk survey RPJMN dan MS yang dilaksanakan di Kabupaten Karimun, terdapat 4 tim dimana masing-masing tim terdiri dari 2 orang. Anggota tim berasal dari UNRIKA dan dari BKKBN. Anggota yang berasal dari UNRIKA terdiri dari Dosen dan Mahasiswa yang bertugas sebagai pewawancara. Begitupun anggota dari BKKBN bertugas mewawancarai. Tim juga didampingi oleh seorang supervisor dari BKKBN yang bertugas mengawasi dan membantu surveyor apabila terdapat halangan maupun kendala di lapangan. Di Kabupaten Karimun terdapat 8 Kecamatan dan 19 Kelurahan. Terdapat Kecamatan Meral Barat dan Kelurahan Baran Barat yang baru saja dimekarkan. Dari keseluruhan kecamatan terdapat 28 Blok sensus, dimana dari 28 blok sensus yang telah ditetapkan berdasarkan penghitungan rumus purposive random sampling maka dilakukanlah sebanyak 18 Mini Survey dan 8 Survey RPJM.
disisi lain, menurut Linayati Lestari,S.IP,MA, peneliti dari LPPM UNRIKA Batam, Manfaat dari survey RPJMN dan MS bagi dunia akademik dimana sebagai mitra BKKBN, Pusat Studi Kependudukan UNRIKA dilibatkan dalam kegiatan Workshop ini memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai survei indikator RPJMN Program KB dan Mini Survei pemantauan Pasangan Usia Subur. Bagi masyarakat tentunya survey ini menjadi sarana mendapat pengetahuan mengenai usia subur dan alat kontrasepsi. Sementara bagi instansi, survey ini menjadi indikator keberhasilan program KB yang dilancarkan BKKBN.
Ada beberapa hambatan dan tantangan yang dihadapi di lapangan antara lain karena lokasi di beberapa daerah di Karimun adalah kepulauan sehingga untuk mencapai lokasi harus menggunakan perahu kecil. Beberapa responden yang surveyor temui agak tertutup mengenai alat kontrasepsi yang digunakan. Namun dibeberapa lokasi tempat responden, responden dan masyarakatnya amat terbuka ketika disodorkan sejumlah pertanyaan. Bahkan diantara masyarakat beberapa sangat antusis seeing meskipun setelah dihitung sesuai rumus mereka tidak masuk sebagai keluarga terpilih, mereka menyodorkan Kartu Keluarga dan ingin disurvey juga. Diharapkan dengan adanya survey RPJM dan MS ini pemerintah mulai dari pusat hingga daerah dan terkait dengan Keluarga Berencana melaksanakan survey secara berkesinambungan dan sesuai dengan apa yang ada di lapangan, agar kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah menyentuh hingga lapisan masyarakat terkecil.