Persiapkan Mahasiswa Mahir Bahasa Inggris
BATUAJI – Guna memberikan jaminan kualitas dan jaminan legalitas dalam pemberian sertifikat bahasa Inggris bagi setiap mahasiswa di Universitas Riau Kepulauan (Unrika), Language Center (LC) menggandeng Ges Review dari Jakarta untuk bekerjasama dalam menyediakan materi tersting, capacity building untuk tenaga pengajar dan sertifikat bahasa Inggris bertaraf internasional.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara LC Unrika dengan Ges Review di kampus Unrika di Batuaji, Sabtu (22/10) lalu. Pihak LC diwakili langsung oleh Netty Herawati selaku Direktur dan Alice M Fewings MA Tesol selaku Presiden Direktur Ges Review Jakarta.
“Dengan kerjasama ini, kita ingin mempersiapkan mahasiswa Unrika mahir bahasa Inggris, baik vokalnya maupun penulisan, sehingga mereka siap pakai setelah wisuda nantinya,” ujar Netty.
LC Unrika, kata Netty merupakan pusat studi bahasa Inggris di Kampus Unrika yang mempunyai kewenangan untuk mempersiapkan materi testing dan sertifikat bahasa Inggris sebagai satu persyaratan bagi mahasiswa di kampus tersebut untuk memperoleh gelar sarjana di semua fakultas, dan terlebih lagi mahasiswa di Fakultas Bahasa Inggris.
“Untuk jurusan Bahasa Inggris, saat masuk ke Unrika langsung testing untuk mengukur kemampuannya. Jurusan lain bisa mengikuti testing untuk mendapat sertifikat setelah menjalani tiga SKS bahasa Inggris di kampus,” ujar Netty.
Untuk itulah, menurut Netty, pihaknya menggandeng Ges Review, karena lembaga tersebut merupakan lembaga independen yang memberikan test bahasa Inggris dan pelatihan guru yang sesuai dengan kebutuhan. Dan yang terpenting adalah Ges Review meruapakan lembaga yang punya otoritas untuk mengeluarkan sertifikat bahasa Inggris yang bertaraf internasional melalui programnya TIEC (Terst of International English Competency).
Di tahun pertama ini, Netty dan rekan-rekannya di LC Unrika menargetkan bisa menfasilitasi sekurang-kurangnya 1.200 mahasiswa bisa lulus testing dan memperoleh sertifikat. Serta menargetkan sedikitnya 20 tenaga pengajar bisa lulus dan mengantongi sertifikat bahasa Inggris sebagai modal utama sehingga bisa menerapkan teori pengajaran dan komponen praktis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran kepada mahasiswa.
Di tempat yang sama, Presiden Direktur Ges Review, Alice M Fewings MA Tesol mengatakan, programa TIEC yang disiapkan oleh lembaganya merupakan sistem pengujian kemampuan bahasa Inggris yang setara dengan toefel, dimana mereka menguji kemampuan bahasa Inggris mahasiswa dan karyawan suatu perusahaan dalam empat skill yakni reading, listening, writing dan speaking sebelum mengeluarkan sertifikat.
“Ada empat fokus kita, reading, listening, writing dan speaking,” ungkapnya.
Sementara untuk tingkat pengajar, kata Alice, pihaknya memberikan strategi pengajaran bagaimana seorang mahasiswa bisa lebih mudah dan efektif dalam menguasai bahasa Inggris.
Dijelaskan Alice, saat ini pihaknya sudah melakukan kerjasama di beberapa kampus dan perusahaan terkemuka di Indonesia, dan setiap sertifikat yang dikeluarkan oleh pihaknya mempunyai nomor urut yang tersimpan secara online di website yang mereka punya. Sehingga menurutnya sangat tidak mungkin ada pihak-pihak tertentu yang mengklaim memiliki sertifikat mereka jika belum lulus testing dengan bekerjasama dengan Ges Review. (cw55)