VIRA AFRIYATI
Dosen Tetap Prodi Pendidikan Bimbingan dan Konseling FKIP UNRIKA Batam
This article aims to describe:1) contribution self-esteem to the choice of career maturity of high school students, 2) contribution parents treatment to the choice of career maturityof high school students. 3) contribution of self esteem and parents treatment for the choice of career maturity in high school students.The results of researchare: 1) in general career direction level ofachievement of the students ‘career choices are in middle category, 2) the general level of achievement of self-esteem of students are in high category, 3) in general, parents treatment level of achievement of the fate of the students are in high category, 4 ) there is a contribution to the maturity of the self esteem of students with career choices as big as 6,6%, 5) there is a contribution to the maturation treatment of parents of students toward career options as big as 13,1%, 6) there is a contribution of self-esteem and parental treatment of the maturity of the students’ career choices as big as 18,4%
Keywords: self-esteem, parental treatment, career direction
PENDAHULUAN
Pekerjaan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat,. Orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi pengangguran. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan. Penelitian Levinson menunjukkan bahwa komponen terpenting dari kehidupan manusia dewasa adalah: (1) keluarga, dan (2) pekerjaan. Dua komponen tersebut sangat menentukan kebahagian hidup manusia, sehingga tidak mengherankan jika masalah pekerjaan dan keluarga praktis menyita seluruh perhatian, energi, dan waktu orangdewasa. (Isaacson, 1985)
[1] Diangkat dari hasil penelitian dalam Tesis yang berjudul “Kontribusi Self Esteem dan Perlakuan OrangtuaterhadapKematangan Arah Pilihan Karier Siswa SMA (Studi Deskriptif terhadap siswa SMA Adabiyah Padang)” Tahun 2012. Pembimbing : Dr. Daharnis, M.Pd., Kons. dan Dr. Syahniar, M.Pd., Kons.
|
Pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis. Herr dan Cramer (dalam Isaacson, 1985) Secara ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Secara sosial orang yang memiliki pekerjaan akan lebih dihargai oleh masyarakat daripada orang yang menganggur.
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa (Isaacson, 1985); sedangkan kata karier (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya (Winkel, 1991). Maka dari itu pemilihan karier lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang daripada kalau sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu.
Mengingat betapa pentingnya masalah karier dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, untuk dapat memilih dan merencanakan karier secara tepat, dibutuhkan kematangan arah pilihan karier. Kematangan arah pilihan karier meliputi pengetahuan akan diri, pengetahuan tentang pekerjaan, kemampuan memilih suatu pekerjaan, dan kemampuan untuk merencanakan langkah-langkah menuju karier yang diharapkan. Kematangan arah pilihan karier diartikan sebagai keberhasilan seseorang menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karier yang khas pada tahap perkembangan tertentu. Definisi ini menunjukkan bahwa kematangan arah pilihan karier berkaitan dengan tugas perkembangan karier pada tiap-tiap tahap perkembangan karier.
Dalam perencanaan karier, siswa sering mengalami hambatan, baik yang berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar diri siswa, oleh karena itu diperlukan upaya agar siswa memahami potensi dirinya dan percaya diri merencanakan masa depannya, yaitu dengan membantu siswa untuk memiliki arah pilihan karier yang jelas sebagai bentuk gambaran dari self esteemyang mereka miliki. Self esteem adalah evaluasi yang dibuat oleh individu dan dipertahankan, mengungkapkan suatu persetujuan atau ketidaksetujuan, dan mengindikasikan sejauh mana seorang individu percaya bahwa dirinya mampu, penting, sukses, dan layak. (Branden, 2005:17) Singkatnya, self esteem adalah penilaian pribadi tentang kelayakan yang dinyatakan di dalam sikap individu terhadap dirinya.