KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DAN UPAYA PEMBINAAN

Tamama Rofiqah

Dosen Tetap Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Riau Kepulauan Batam

 

 

Abstract

Problems of students at the school increasingly complex problems with the rapid development of world education. This requires counselor in the school have the skills and abilities in performing services Guidance and Counseling for students in schools. Ability and skill is evident from the competency of counselor. Thus, to achieve the necessary development and improvement of their competence. This study were aims at: (1) current counselor competence, (2) development efforts undertaken with respect to the principal counselor competence, (3) differences in counselor competence based accreditation of schools and (4) differences in counselor competence based on the length of service.This research used descriptive approach. The population of this research was the counselor in Senior High School at Rejang Lebong, amounting to 16 people. All counselor as sample. The instrument that had been used was close quesstionnaire by Likert scale model. Percentage technique was used to analized the first. Narative technique was used to analyzed the second research intended. t-test technique was used to analyzed the third and fourth research intended.The results of research are: (1) the general competence of counselor is currently quite good, (2) construction effort undertaken is of a general nature intended for all teachers in schools, (3) there are differences in counselor competence on school accreditation, although not significant, and (4) there are differences in counselor competence based on length of service, although not significantly. Given the results of this study are expected to carry out the duties counselor professionalism in schools refers to a predetermined standard of competence and to increase the principal’s role in the provision of services on Guidance and Counseling in school.

 

Key Word : Competence, Counselor

 

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

Kondisi perubahan sosial yang amat cepat dan makin kompleksnya keadaan masyarakat di era globalisasi dewasa ini, telah mengubah kondisi kehidupan sosial, ekonomi, politik dan aspek psikologis manusia. Dampak tersebut sudah pula menembus dunia pendidikan, meliputi segala unsur didalamnya, yakni siswa, guru, manajemen dan masyarakat terkait. Kompleksitas yang diakibatkan oleh perubahan tersebut membawa berbagai implikasi terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Orang mengharapkan pendidikan kita hendaknya dapat memberikan sesuatu yang sempurna. Berbagai tuntutan kualifikasi personel sekolah, termasuk guru Bimbingan Konseling (selanjutnya disingkat BK) sebagai suatu profesi harus dipenuhi dalam upaya membekali siswa agar mencapai perkembangan diri yang optimal.

Sentral pengembangan BK, secara spesifik difokuskan kepada kompetensi guru BK dalam menampilkan kinerja tertinggi yang ditujukan kepada sasaran pelayanan. Kompetensi guru BK tersebut dikembangkan dengan mengacu pada pandangan hakikat manusia. Keterandalan guru BK dalam menampilkan kinerja dapat menumbuhkan kepercayaan publik maupun akuntabilitas, sehingga profesi ini semakin diakui dan dimanfaatkan keberadaannya. Kompetensi itu perlu dibakukan, dicapai sesuai harapan tiap guru BK di sekolah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV pasal 28 ayat 3, menyatakan bahwa kompetensi guru sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Pernyataan di atas, dipertegas dalam Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat 1 yang menyebutkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.

Oleh karena itu, guru BK seperti juga guru pada umumnya dituntut untuk memiliki keempat kompetensi seperti tersebut di atas, karena untuk mencapai pelayanan yang bermutu dalam mengembangkan siswa secara optimal, dibutuhkan guru BK yang berkompeten dalam memberikan pelayanan melalui kinerja yang berkualitas.

Pada kenyataannya di sekolah, berdasarkan hasil observasi pada bulan Maret-Juni 2012 masih ditemukannya guru BK yang belum optimal dalam menunjukkan kinerjanya. Hal ini ditandai dengan perbandingan rasio guru BK dengan siswa yang belum ideal, masih adanya guru BK yang bingung terhadap kegiatan pelayanan yang harus diberikan setiap minggunya, memberikan pelayanan tanpa program kerja yang jelas dan tanpa assessment.Selain itu, guru BK juga kesulitan dalam membuat satuan layanan, masih adanya guru BK yang mengajar mata pelajaran tertentu, menjaga meja piket, mengecek absen siswa, mengikuti razia sekolah, menghukum siswa yang terlambat, kurang ramah terhadap siswa, tidak menampilkan sosok pendidik yang berwibawa, kurang mampu menjalin kerjasama dengan guru lain dan mengkredit-poinkan kesalahan siswa. Di samping itu, dukungan dari pihak sekolah terutama kepala sekolah juga masih kurang.

Keadaan di atas tentunya tidak dapat dibiarkan terus menerus terjadi di sekolah, hal ini lambat laun akan berdampak kurang baik pada dunia pendidikan khususnya eksistensi BK di sekolah. Karena kinerja yang ditunjukkan oleh guru BK belum sesuai dengan tuntutan profesi BK. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu upaya dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan melakukan peningkatan dan pengembangan kompetensi guru BK melalui berbagai kegiatan pembinaan dan pelatihan.

 

B.      Tujuan Penelitian

 

Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan kompetensi guru BK yang terdiri dari kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional, upaya pembinaan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru BK serta perbedaan kompetensi guru BK berdasarkan akreditasi sekolah dan lama masa kerja.

 

 

Related Post