KARAKTERISTIK KETERTINGGALAN WILAYAH HINTERLAND DI KOTA BATAM

Ade Parlaungan Nasution

Dosen Tetap Prodi Manajemen FE Univiversitas Riau Kepulauan Batam

Abstrak

At the empirical level that the phenomena occurring in Batam between bonded area and the hinterland reflects the process of industrialization and modernization is not a linear walk. In most societies even less to enjoy the results of accelerated modernization and industrialization; though should also be recognized that some communities are very disadvantaged and able to exploit the opportunities that open from the process of industrialization and modernization.
The findings in this study provide configuration and mapping the sociological character, social, cultural and developed in the hinterland area of Batam. Well with observation approach coupled with in-depth interviews with local community elites and survey approach by asking directly to the public through a questionnaire, obtained some findings that can be referred to as a conclusion.

Keyword : Industrialization, Social Cultural, Modernization, communities

  1. A.                Latar Belakang Masalah.

            Sejak pemerintah Indonesia melakukan adopsi modernisasi dengan strategi industrialisasi sebagai acuannya dalam pengembangan perekonomian nasional, maka proses industrialisasi dan modernisasi menjadi tak terelakkan. Pelan tetapi pasti dalam proses industrialisasi dan modernisasi tersebut sumbangan sector industri memberikan porsi semakin besar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto dan penyerapan tenaga kerja. Secara makro sektor industri juga menjadi lokomotif pertumbuhan perekonomian nasional dan menjadi leading sector dalam perkembangan perekonomian nasional secara agregat. Di lain pihak kita juga menyaksikan sebagian masyarakat berkembang menjadi masyarakat moderen dengan segala karakteristik yang melekatnya.

            Pendeknya proses industrialisasi, menurut Gie (l985) telah mengubah Indonesia dari perekonomian yang bercorak dan berbasis pada sector agraris (tradisional) menjadi perekonomian yang berlandaskan industri dan jasa (modern). Transformasi dari perekonomian pertanian ke arah perekonomian industrial dan jasa telah memberikan nilai tambah yang cukup besar dan secara ekonomik memberikan implikasi bagi kehidupan masyarakat seperti meningkatnya pendapatan perkapita, penyerapan tenaga kerja, peningkatan devisa dan sebagainya. Sementara pada aras masyarakat secara sosio cultural juga terjadi transformasi nilai-nilai baru yang moderen menggantikan nilai-nilai lama yang dianggap sebagai tradisional.

            Temuan empirik dari perspektif ekonomi tentang industrialisasi yang telah memberikan banyak keuntungan ekonomi baik pada skala makro maupun mikro memang tak dapat dipungkiri. Namun seiring dengan proses industrialisasi dan modernisasi yang selanjutnya dilakukan secara massif, berbagai keuntungan ekonomik yang diperolehnya sejak tahun 1985-an mulai banyak digugat oleh para ahli.

Related Post