Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kepulauan Batam menggelar Focus Group Discusion dengan tema “Membangun ekonomi pedesaan untuk penguatan ekonomi nasional di Auditorium Mini Unrika. Jumat (23/10/2015).
Focus Group Discusion yang diikuti mahasiswa fakultas ekonomi tersebut menghadirkan tiga orang pemateri diantaranya H.Syamsul Bahrun,Ph.D Asisten II Pemerintah Provinsi Kepri, Jadi Rajagukguk Ketua KADIN Kota Batam dan Cahyo Budi Santoso,SE,M.Ak Ketua Program Studi Akuntansi Unrika.
Dekan Fakultas Ekonomi, Edwin Agung Wibowo dalam sambutannya mengatakan bahwa focus group discusion ini diselenggarakan untuk membahas isu ekonomi yang sedang terjadi di Indonesia terutama di sektor pertanian dan usaha mikro lainnya yang dapat mendorong pembangunan ekonomi desa untuk penguatan ekonomi secara nasional.
Acara dimulai dengan paparan dari masing-masing narasumber dan dilanjutkan dengan tanya jawab antara peserta dan pemateri.
H.Syamsul Bahrun,Ph.D dalam materinya menjelaskan Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu mencerminkan distribusi pendapatan yang adil dan merata. Sebab, pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini hanya dinikmati oleh sekelompok kecil masyarakat, seperti: masyarakat perkotaan, sedangkan masyarakat pedesaan atau pinggiran mendapat porsi yang kecil dan tertinggal. Kesenjangan di daerah ini semakin diperburuk karena adanya kesenjangan dalam pembangunan antar sektor, terutama antara sektor pertanian (basis ekonomi pedesaan) dan non-pertanian (ekonomi perkotaan).
Ketidakberdayaan masyarakat pedesaan salah satunya akibat kebijakan yang mismatch di masa lalu, yaitu kebijakan yang melupakan sektor pertanian sebagai dasar keunggulan komparatif maupun kompetitif. Sesungguhnya pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat pedesaan itu sendiri, tetapi juga membangun kekuatan ekonomi Indonesia berdasarkan kepada keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki.
Titik berat pembangunan jangka panjang adalah pembangunan bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dengan industri. Untuk mencapai ini diperlukan kekuatan dan kemampuan sektor pertanian guna menunjang pertumbuhan di sektor industri yang kuat dan maju. Kondisi tersebut dapat dilihat dari arah pembangunan oleh pemerintah yakni membangun sektor pertanian yang tangguh. Hal tersebut sangat beralasan karena lebih dari 70% penduduk di pedesaan bergantung pada sumber pendapatan dari pertanian.
Sementara Jadi Rajagukguk memaparkan bahwa salah satu permasalahan yang perlu menjadi perhatian di pedesaan adalah insfratuktur dan transportasi yang masih sangat terbatas untuk menunjang kemajuan ekonomi pedesaan. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dan perkembangan wilayah baik itu daerah perdesaan maupun daerah yang lainnya. Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumberdaya lainnya yang dapat mendukung terjadinya pertumbuhan ekonomi didaerah ini menyebabkan pengurangan konsentrasi tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan ketrampilan pada wilayah tertentu, selain itu transportasi juga untuk membuka peluang kegiatan perdagangan antar wilayah dan mengurangi perbedaaan antar wilayah sehingga mendorong terjadinya pembangunan antar wilayah. Dengan adanya transportasi harapannya dapat menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke arah perkembangan di semua bidang kehidupan, baik perdagangan, industri maupun sektor lainnya merata disemua daerah.