Batam, RN – Momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW – 12 Rabiul Awal 1439 Hijriyah di Unviersitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam berlangsung hikmat. Ustadz. Drs. H. Ustadz Abidin Azhair Lubis, M.A yang menyampaikan tausyiah mengingatkan agar para mahasiswa senantiasa disiplin dan terus belajar untuk menjadi pribadi yang mengerti rasa bersyukur, Senin (11/12).
Agenda yang digelar di Aula Utama Kampus Unrika, Batuaji disebut Ustadz Abidin sebagai titik tolak pemersatu umat muslim yang ada dalam lingkungan terkecil yakni kampus. Sebab katanya, momentum hikmat ini pula yang secara tidak langsung dapat mempertemukan seluruh komponen civitas akademika Unrika Batam mulai dari mahasiswa, dosen hingga ke tingkat rektorat maupun pihak yayasan.
“Jadi hikmah dari acara ini saja sudah mencerminkan bagaimana penghormatan umat muslim atas lahirnya Nabi Muhammad SAW telah membawa kita pada kemaslahatan dunia yakni pengikat silahturahmi,” kata Ustadz yang sengaja didatangkan dari Medan, Sumatra Utara ini.
Dalam inti ceramah pada perhelatan itu, Ustadz Abidin menyebut terdapat tiga hikmah dalam momentum Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pertama, katanya yakni meneguhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW. Bagi seorang mukmin, kecintaan terhadap Rasulullah SAW. adalah sebuah keniscayaan, sebagai konsekuensi dari keimanan. Kecintaan pada utusan Allah ini harus berada di atas segalanya, melebihi kecintaan pada anak dan isteri, kecintaan terhadap harta, kedudukannya, bahkan kecintaannya terhadap dirinya sendiri.
Dengan melafazkan riwayat hadist Imam Bukhari yang berarti ” Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orangtua dan anaknya, Ustadz Abidin menekankan hal itu sebagai sebuah contoh terbaik yang wajib diamalkan oleh para pengikut Nabi Muhammad SAW.
Kedua, meneladani perilaku dan perbuatan mulia Rasulullah SAW. dalam setiap gerak kehidupan kita. Allah SWT, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surah Al-Ahzab:21 yang berbunyi “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Maksudnya, kata Ustadz Abidin, Kita tanamkan keteladanan Rasul ini dalam keseharian kita, mulai hal terkecil, hingga paling besar, mulai kehidupan duniawi, hingga urusan akhirat. Tanamkan pula keteladanan terhadap Rasul ini pada putra-putri kita, melalui kisah-kisah sebelum tidur misalnya. Sehingga mereka tidak menjadi pemuja dan pengidola figur publik berakhlak rusak yang mereka tonton melalui acara televisi.
Kemudian yang ketiga yakni, melestarikan ajaran dan misi perjuangan Rasulullah, dan juga para Nabi. Sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir, Rasul meninggalkan pesan pada umat yang amat dicintainya ini.
Menurutnya rahmat Allah terhadap siapa pun yang bergembira atas kelahiran Nabi, termasuk juga terhadap orang kafir sekalipun. Maka jika kepada seorang yang kafir pun Allah merahmati karena kegembiraannya atas kelahiran sang Nabi.
“Apalagi anugerah Allah bagi umatnya yang beriman dan bertakwa, maka kita harus senantiasa bersyukur atas segala anugerah,” katanya.
Sahabat Umar Bin Khoththob, diceritakan Ustadz Abidin berkata, “Barang siapa yang memuliakan / memperingati kelahiran Nabi Saw, berarti telah menghidupkan Islam”.
“Mari kita bangkitkan Islam mulai dari para mahasiswa yang harus terus menerus menimba ilmu dengan semangat yang tinggi,” katanya.
Ceramah oleh Ustadz yang menjadi inti dalam perhelatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kali itu berlangsung selama satu jam penuh. Sebelumnya, para unsur pimpinan kampus Unrika Batam pun turut menyampaikan wejangannya kepada para mahasiswa dan dosen yang hadir saat itu.
Diantaranya, Rektor Unrika Batam yakni Prof. DR. H. Nasruddin Harahap, SU turut menegaskan soal pentingnya keilmuan yang dalam prosesnya dapat dicapai mahasiswa dengan tidak tergesa-gesa.
“Nikmati belajar itu sebagai suatu ibadah, maka akan tercipta suasana belajar yang kita harapkan,” katanya mengingatkan.
Sementara itu, usai kata sambutan dari perwakilan wilayah kecamatan Batuaji yang disampaikan Camat Batuaji, Fridkalter Pardede yang juga turut hadir dalam acara itu, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Batam, Prof. DR. H. Amarullah Nasution pun menyampaikan pesannya kepada seluruh civitas akademika muslim yang hadir agar senantiasa meneladani Nabi Muhammad SAW.
“Saya ingatkan mahasiswa dan para dosen tidak hanyut dalam gemerlapnya dunia semata dalam menimba ilmu. Semua yang kita lakukan bernilai ibadah sebagaimana niat dalam pelaksanaannya,” katanya menekankan.
Berlangsung selama kurang lebih tiga jam, acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu pun ditutup dengan berdoa bersama, dilanjutkan dengan acara ramah tamah antar dosen, mahasiswa, rektorat dan pihak yayasan PTB.
REDAKSI | ***
EDITOR : ANDRI ARIANTO