MAHASISWA UNRIKA BERPARTISIPASI DALAM KEGIATAN INAP DESA INTERNASIONAL BERSAMA MAHASISWA DARI MALAYSIA DAN JEPANG


Sebagai mahasiswa tidak hanya dituntut untuk menimba ilmu di dalam kampus saja, melainkan di luar kampus juga diharapkan mahasiswa juga memperoleh ilmu dan pengalaman bersama masyarakat. Ini sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia, bahwa setiap perguruan tinggi wajib mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Berdasar hal tersebut, pada tanggal 26-28 Maret 2017 sebanyak 15 mahasiswa/i Universitas Riau Kepulauan (Unrika) mengikuti kegiatan inap desa di Kampung Parit Nipah, Batu Pahat – Johor Bahru, Malaysia. Kegiatan inap desa ini diselenggarakan oleh Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) yang juga mengundang Tokyo University of Foreign Studies (TUFS).

Kegiatan yang bertajuk “Kembara Ilmu Inap Desa Jepun-Malaysia-Indonesia” ini mengambil konsep mengenai budaya dan kehidupan bermasyarakat. Sebanyak kurang lebih 40 mahasiswa yang berasal dari Indonesia, Jepang dan Malaysia mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Meri Enita Puspita Sari, menyampaikan “Kegiatan inap desa di Malaysia tersebut diikuti 40 mahasiswa/i selama 3 hari dan Unrika sebagai wakil dari Indonesia mengirimkan sebanyak 15 orang mahasiswa/i. Ke 15 orang mahasiswa kita berasal dari berbagai fakultas yang ada di Unrika.”

Selain itu, Meri juga menyatakan bahwa “untuk mendampingi mahasiswa/i dari Unrika, pihak Universitas menugaskan sebanyak 3 orang dosen berangkat ke Malaysia. Mereka adalah saya sendiri, Bapak Lukmanul Hakim, dan Bapak Yustinus Farid Setyobudi.”

Kegiatan ini merupakan langkah awal dari kerjasama antara Unrika dan UTHM serta TUFS guna untuk memenuhi kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Program semacam ini akan membantu mahasiswa dalam menerapkan dan mengembangkan keilmuan yang didapat ketika belajar di kampus. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Muhammad Brilian, salah satu mahasiswa, “Banyak ilmu yang kita dapat dalam kegiatan inap desa ini. Selain menambah sahabat dari Malaysia dan Jepang, kita juga memperoleh ilmu tentang hidup bermasyarakat, karena selama kegiatan, peserta menginap dirumah warga di Kampung Parit Nipah,” tegasnya.

Adapun beberapa rangkaian kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa Unrika disana yaitu, lawatan ke kebun nanas dan kelapa sawit, mempelajari bahasa melayu dan jepang, memainkan alat musik gamelan bersama mahasiswa Malaysia dan Jepang, menampilkan puisi dan tari persembahan pada malam pentas seni, memasak bersama, bermain game bersama, hingga ada salah satu perwakilan dari mahasiswa Unrika yang berperan menjadi mempelai laki-laki dalam acara pengenalan adat istiadat pernikahan Jawa. Semua mahasiwa mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut dengan semangat yang luar biasa. Meskipun hanya berlangsung selama 3 hari, tetapi seluruh mahasiswa sudah bisa saling mengenal satu sama lain dan berkomunikasi dengan baik.

Senada dengan Brilian, Ria Iriyana, juga mengemukakan pengalaman yang diperoleh selama mengikuti kegiatan, “Dalam 3 hari tersebut, kami juga diberi orang tua angkat yang merupakan warga asli kampung Parit Nipah. Walaupun singkat, namun kami merasa seperti bagian dari keluarga mereka. Sampai-sampai pada saat pamitan pulang, sebagian dari kami diberi baju, jilbab, ataupun oleh-oleh lainnya dari ibu angkat masing-masing,” kenangnya.

Program semacam ini diharapkan menjadi program rutin bagi Unrika, UTHM, dan TUFS, yang dilaksanakan setiap tahunnya. Selain menambah wawasan mengenai budaya dan bahasa, juga menambah pengalaman hidup bermasyarakat di luar negeri. “Dari ketiga Universitas yang terlibat dalam kegiatan ini, sudah sepakat bahwa kegiatan ini menjadi program rutin setiap tahunnya dan akan digilir bergantian untuk pelaksanaannya. Rencananya tahun depan akan dilaksanakan di Batam, Indonesia.” pungkas Meri.

 

Related Post