Universitas Riau Kepulauan, Batam – Masa depan bangsa terletak di pundah generasi muda terutama mahasiswa. Oleh sebab itu, mahasiswa harus serius belajar untuk meningkatkan derajat sosial tidak hanya bagi diri sendiri, tapi bagi keluarga, bangsa dan Negara.
Demikian tegas anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Kepulauan Riau, Hadi Selamat Hood saat menjadi pembicara dihadapan 850 calon mahasiswa yang tengah mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2017/2018 di Auditorium Unrika, Sabtu (16/9/2017) lalu.
Hardi mengatakan, banyak masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi, namun tertunda akibat beragam faktor, jadi yang kini akan menjadi mahasiswa di Unrika ini patut bersyukur. “Beruntunglah kini bisa kuliah,” kata Hardi Selamat Hood.
Selain itu, mahasiswa harus peka terhadap peristiwa yang berimplikasi dapat menyengsarakan rakyat. Namun dalam tatanan koreksi membangun dan menyampaikan pendapat kepada pemerintah dengan cara yang elegan. Sebab mahasiswa itu harus berpikir ilmiah, Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tinggi pula tingkat persaingan, tapi apabila memiliki kemampuan intelektual serta memiliki kompetensi, maka dipastikan akan mampu berkompetisi.
Indonesia merupakan Negara yang menjadi pasar bagi Negara lain karena jumlah penduduknya No.4 di dunia sebanyak lebih dari 280 juta. Negara Singapura misalnya berpenduduk 5 juta, Malaysia 34 Juta, sedangkan Jawa Barat di Indonesia sebanyak 34 juta. Jadi tak heran pada tahun 2045 bakal menjadi Negara terbanyak pemudanya di Asean.
“Pemuda inilah bakal membangun Indonesia,” lanjut Hardi S.Hood yang telah menjadi anggota DPD RI asal Kepri selama dua periode itu. Pendidikan di tingkat perguruan tinggi akan merubah cara berpikir individu lebih luas sesuai bidang ilmu masing-masing.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam, Yustinus Farid, S.IP.,MPA mengatakan, calon mahasiswa diwajibkan mengikuti PKKMB sesuai peraturan perundang-undangan. Jumlah yang mendaftar untuk mengikuti pendidikan di Unrika sebanyak 850 calon mahasiswa dari lima Fakultas yakni Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, FKIP, Fakultas Teknik, dan FISIPOL.
Ia mengemukakan bahwa dosen yang mengajar semuanya bergelar Magister (S2), bahkan ada yang telah bertitel doctor. S1 tidak boleh mengajar mahasiswa untuk S1, kata Farid.
Dalam PKKMB yang dulunya disebut OSPEK ini tidak ada lagi perlakuan yang dapat membahayakan calon mahasiswa oleh seniornya. Disebut pengenalan kampus, agar para calon mahasiswa dapat tahap-tahap belajar, mengenal dosen, serta memahami keadaan kampus.