Universitas Riau Kepulauan Berita KEGIATAN PEMBIBITAN UNTUK LINGKUNGAN KOTA BATAM YANG LESTARI

KEGIATAN PEMBIBITAN UNTUK LINGKUNGAN KOTA BATAM YANG LESTARI


Universitas Riau Kepulauan – Biologi – Kebakaran hutan di Indonesia adalah peristiwa dimana hutan yang digologkan sebagai ekologi alamiah mengalami perubahan bentuk yang disebabkan oleh aktfitas pembakaran secara besar-besaran. Pada dasarnya, peristiwa ini memberi dampak negatif maupun positif. Namun, jika dicermati, dampak negatif kebakaran hutan jauh lebih mendominasi ketimbang dampak positifnya. Oleh sebab itu hal ini penting untuk dicegah agar dampak negatifnya tidak merugikan manusia terlalu banyak.

Salah satu upaya pencegahan yang paling mendasar adalah dengan memahami penyebab terjadinya kebakaran hutan di Indonesia. Di dalam Kamus Kehutanan yang diterbitkan oleh Kementrian Kehutanan RI, disebutkan bahwa kebakaran hutan disebabkan oleh alam dan manusia. Konteks alam mencakup musim kemarau yang berkepanjanganjuga sambaran petir. Sementara faktor manusia antara lain kelalaian membuang punting rokok, membakar hutan dalam rangka pembukaan lahan, api unggun yang lupa dimatikan dan masih banyak lagi lainnya. Khusus nya kawasan Kota Batam yang sering mengalami kebaran.

Foto bersama civitas akademika Universitas Riau Kepulauan Batam dalam kegiatan pembibitan pohonPembibitan merupakan proses yang dilakukan untuk mempersiapkan terciptaya tumbuhnya generasi baru dari suatu spesies makhluk hidup tertentu baik secara alami ataupun secara buatan. Tujuan Pembibitan terjadi / dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kelangsungan dan kelestarian makhluk dari kepunahan.  Terhadap lingkungan? Apa benar kita tidak akan merasakan dampaknya?
Kita sebagai bangsa berbudi tentu tidak  mau di cap sebagai bangsa perusak walaupun dalam firmannya telah digariskan bahwa kehancuran muka bumi terjadi karena ulah tangan manusia, tentunya untuk mereka yang inkar nikmat. Kita sebagai hamba-Nya sudah Seharusnya bersukur dan mensukuri kestabilan alam ini dengan melestarikannya sesuai dengan tuntunan ridho-Nya. Mari kita bersyukur kepada-Nya Alloh Swt. 

Yang telah member anugrah keindahan, kesempurnaan, kestabilan juga atas semua anugrah kesempurnaan ciptaannya. Sebagai salah satu rasa sukur kita, sudah sepantasnya kita melindungi, memelihara, dan melestarikannya baik dalam aspek flora, fauna dan SDA secara utuh.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Nur Patria  mengatakan ?Kegiatan penanaman pohon memberikan manfaat banyak bagi kehidupan manusia. Manfaat utama dari adanya pohon adalah merubah karbondioksida (CO2) menjadi Oksigen (O2) yang setiap hari digunakan manusia bernafas. Manfaat lain dari adanya pohon yaitu sebagai tendon air alami, sehingga mampu mengurangi air melimpah di permukaan pada musim hujan dan mengurangi resiko banjir. Pohon menciptakan keindahan, kesejukan dan ketenangan maka pohon mampu meningkatkan kualitas hidup bagi yang tinggal di dekatnya. Pohon membantu anak-anak dalam proses belajar, ketika anak-anak belajar di lingkungan sekolah yang ditumbuhi pohon akan mempermudah dalam proses penghafalan dan pembelajaran materi sekolah. Disamping manfaat untuk manusia pohon pun memiliki fungsi penting bagi makhluk hidup lainnya yaitu sebagai tempat tinggal berbagai jenis satwa, tempat satwa mencari makan, tempat satwa bermain dan tempat satwa berkembangbiak.

Menurut salah satu dosen FKIP Biologi Yarsi Efensi, S.Si M.Pd ?Karena banyak keuntungannya. Pertama, daerah kita menjadi hijau, kita bisa menjadikannya sebagai ladang ibadah dan sedekah (sedekah oksigen), menyadarkan masyarakat, meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pohon dan fungsinya, karbon dioksida berkurang, biomassa meningkat, bahkan dapat memberikan kehidupan untuk tumbuhan, hewan (buah-buahan), atau siapapun, asal tidak merusak.

Untuk kebutuhan awal (dari yang pernah saya lakukan) : polybag, tanah (dapat diambil di manapun, asal banyak humus (hitam dan gembur)), alat pengambil tanah (sekop kecil/pisau atau benda lain yang serupa), dan pastinya bibit. Bibit diambil dari anakan pohon (biasanya di sekitar pohon dewasa, tinggi 5-10 cm).  Untuk kebutuhan lebih lanjut bisa ditambah lahan, paranet/persemaian, dan kebutuhan lainnya. Tapi ini jika sudah mulai berjalan.

Semoga kita dapat berperan aktif dalam upaya mitigasi prubahan iklim global, mencegah banjir dan tanah longsor serta meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan hasil penanaman baik berupa kayu maupun non kayu. Sehingga bumi kita saat ini kondisinya terjaga dengan baik dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita mendatang . Bumi ini adalah titipan dari anak cucu kita yang harus kita jaga dan kembalikan seutuhnya kepada mereka. Ayo Tanam Pohon, Pohon Untuk Kehidupan Dunia dan Kehidupan Akhirat.***

Related Post